Benar, cukup sulit untuk mencari drama yang sesuai dengan selera yang saya anut, dan saya yakin teman2 juga akan seperti itu, lidah dan perasaan masing2 dari kita di ciptakan berbeda tinggal masing2 dari kita saja untuk menyesuaikan dengan selera yang di anut, sama halnya kalo mau bicara soal per dracinan...ada yang bilang bagus ada juga yang bilang bukan selera nya, ketika saya membuat ts sebelumnya tentang drama ini, lumayan mendapat tanggapan positif tapi tidak serta merta bahwa semua akan bilang bagus, terselip beberapa komentar kalo drama ini bukan type dan selera dia, itu wajar dan itu sehat...
Drama di awali dengan narasi manis dari Zhi Xiao yang di perankan oleh Yang Zi lalu berlanjut ke scene Zhi Xiao menelpon dr. Gu soal konsernya yang buruk, disini saya sedikit agak bingung, apa ini sebuah pengantar dari potongan cerita atau bagaimana, karena scene selanjutnya di teruskan ke adegan dalam BAR, nah disini bisa di lihat itu adalah awal pertemuan Zhi Xiao dengan dr. Gu, antara adegan telponan itu dan yang di BAR kalo saya perhatikan masih dalam satu rentang waktu, itu terlihat dari model pakaian yang di kenakan oleh Zhi Xiao , menurut ku kalo mau di buat pengantar film dari potongan adegan akhir ataw pertengahan cerita seharusnya di beri transisi biar jelas, saya pikir ada lobang disini...tapi lobangnya ndak seperti lobang jalan di depan rumah ku yang bikin jatuh saya dari supra fit butut ku,...masih selamat, saya masih terus melanjutkan ke adegan selanjutnya di episode 1 dan seterusnya
Ini bukan drama romansa ala CEO dingin, bukan juga drama romansa ala anak perkuliahan, jadi mungkin buat teman2 yang suka dengan tema2 drama romansa seperti yang saya sebutkan itu maka The Oat Love ini tak cocok untuk anda, tapi jika kamu menginginkan cerita yang lebih lembut dimana masing2 karakter mengalami perkembangan hubungan yang indah di mulai dari pertemuan karena kesalahfahaman hingga akhirnya saling membutuhkan maka drama ini sangat cocok untuk kamu, dan tentu saja saya pun sangat menyukai drama ini.
Tidak melulu membahas perkembangan asmara antara Zhi Xiao dan dr. Gu, hubungan antar ayah dan anak juga di garap dengan baik penuh dengan moment yang bisa menguras emosi, misalnya ketika Zhi Xiao bertengkar gegara sang ayah memaksakan pilihannya pada Zhi Xiao dan begitu sebaliknya,..mengingatkan masa2 saya ketika bertengkar sama bapak karena tidak di setujui saya untuk masuk militer....juga ketika emak nya Zhi Xiao harus nangis deras lantaran tau suaminya di vonis penyakit mematikan..aktingnya benar2 natural...mungkin orang2 awam akan berpikir .. ah..pasti di pancing pake bawang merah itu biar bisa menderaikan air mata, tapi .. serius..ini benar2 natural...aktris pro pasti bisa melakukannya tanpa ada pancingan dulu
dan mari kita bahas profil dari masing2 karakter di drama ini
--------
Dr. Gu ataw di panggil Gu Wei, seorang dokter bedah dengan reputais yang baik, walau di dalam film di ceritakan sedang mengalami krisis kepercayaan akibat tak bisa menyelamatkan gurunya, pertemuannya dengan Lin Zhi Xiao berawal kesalahfahaman di sebuah BAR yang terus berlanjut ke rumah sakit tempat Dr. Gu bekerja. mendapat tekanan ketidak percayaan dari calon pasien di tambah dengan isu dan gosip yang beredar Dr. Gu tetap menjalankan profesi nya secara profesional dan tak terbawa perasaan,...
waktu adegan Dr. Gu di rendahkan sama Lin Zhi Xiao baik itu di rumah sakit dan di sebuah cafe Dr. Gu tetap tenang, lalu berlanjut ketika Lin Zhi Xiao yang pada akhirnya ngemis2 minta agar Dr. Gu yang membedah bapaknya, disini saya yang terbawa emosi, saya sampe bilang dalam hati "....rasakan itu..dulu kamu menghina saya sekarang kamu ngemis2...sudah ke laut saja kau", tapi script film tak di buat begitu, walau saya sedikit yakin di dunia nyata jika terjadi kasus ketidak percayaan pasien ke dokter, dokter pasti akan bilang seperti ini;
"dulu kamu tidak percaya sekarang kamu ngemis2...kamu pikir kami bukan manusia apa, dokter juga punya perasan"...
yah .. saya juga tak berharap sih ada kejadian yang seperti itu,...mudah2 dokter2 kita yang bertugas di mana saja selalu di beri kesabaran dan ketabahan dalam menjalankan profesinya.
Hampir mirip dengan beberapa karakter pria dari beberapa drama yang sudah saya nonton, Dr. Gu ini di ceritakan sebagai orang yang prefeksionis, terutama soal kebersihan, dokter sih..mana ada dokter yang jorok....sebagai pria yang sedikit agak dingin dan kaku tapi tidak menghalangi dia untuk berproses dalam membina hubungan yang lebih baik dengan wanita, tidak seperti karakter pria utama di drama perfect and casual...karakter Dr. Gu ini hampir sama dengan karakter pria di drama sweet teeth.
Lin Zhi Xiao yang di perankan Yang Zi di ceritakan sebagai seorang mahasiswi juruan seni tingkat akhir, dia mengimpikan menjadi seorang pemain cello pro yang bermain di konser orkestra punya ayah yang begitu ketat dalam aturan dan sangat memaksakan kehendak, dengan semua problem hubungan yang kurang baik dia dengan ayahnya, dia tetap menjadi seorang berpandangan jauh kedepan, optimis dan ceria itu bisa di lihat di adegan ketika dia tak bisa menarik alat gesek cello nya karena grogi ataw semacamnya hingga berujung dia turun peringkat sebagai pemukul triangle, dia juga adalah seorang yang sangat penyayang dan sangat perhatian pada ayahnya, setiap hari yang ada hanya pertengkaran, tapi ketika ayahnya di vonis kanker, hati nya yang paling hancur..mau tidak suka bagaimana dengan sifat ayahnya, mau marah bagaimana dengan karakter ayahnya, ayah tetaplah seorang ayah.
Saya ingin juga membahas karakter lain di drama ini tapi rasanya tulisan ini bakal kepanjangan jika saya teruskan untuk mengulas mereka......
--------
Ada beberapa drama alur ceritanya jelek tapi terselematkan oleh chemistry pasangan atau karena popularitas pemerannya, tapi di drama ini semua satu paket, mulai dari alur cerita yang enak, kisah cinta yang lebih relatable, popularitas masing2 ML dan FL di tambah dengan chemistry yang begitu alami dari Yang Zi dan Xiao Zhan, ke intiman yang begitu hangat di antara mereka di tunjukan di klip2 terakhir di setiap akhir episode, apakah itu memang bagian dari naskah film, entahlah, tidak jelas disitu tapi interaksi mereka seakan-akan nyata,...sampe2 istri ku bertanya apakah mereka beneran pasangan suami istri di dunia nyata, tentu saja saya bilang tidak lah...sulit bagi aktor atau aktris untuk mewujudkan sebuah romantisme dan pernikahan seperti yang mereka perankan di film2 drama mereka, ada sih yang nikah tapi setahun atau beberapa tahun berikutnya cerai.
cerita Romantismenya memang berjalan lambat, nanti di episode 16 baru semua terlihat, tapi itu masih lebih baik dari you are my glory yang butuh 20 episode untuk Yang Yang menyatakan rasa cintanya pada Reba...tapi disini alurnya berjalan maju,..mulai dari perkenalan, saling beradaptasi dengan dunia masing2, saling memahami hingga berakhir happy ending nikah punya anak 1, nanti pasti tambah...
Tidak ada perpisahan disini, tapi masalah ada, itu sudah jadi standar film drama romantis,...pasti ada sedikit riak2 tidak seperti di love 020 atau di Forever Love yang kisah romantisnya mulus hampir tak bersandung.
Orang ketiga yang mengganggu cerita ada, tapi tidak begitu beracun seperti di find yourself, masih batas wajar lah, malah saya bilangnya mereka seperti tidak ada dalam cerita.
dan saya putuskan The Oat of Love ini adalah salah satu drama romantis terbaik yang pernah saya nonton, layak untuk di koleksi untuk di nonton ulang, drama dengan kisah romantis yang di buat dengan sangat baik, perkembangan cerita yang bertahap dan tidak buru2 terasa realistis dan alami, setiap adegan mesra dan ciuman yang tersaji terasa lembut,...aish..untung saya nonton bersama pasangan jadi makin merasakan bagaimana alur cerita terurai ndak kek klean yang jomblo terus nonton drama romantis,...mau praktek kiss sama siapa ?....tembok....wkwkwk
dan semua pada akhirnya kembali ke selera masing2
salam santun
Artikel Lain Yang Berkaitan :
0 comments:
Posting Komentar